Sangat sering
kita bertemu dengan orang lebih memfokuskan dirinya pada haknya dibanding
menjalankan kewajibannya. Padahal hak tersebut merupakan konsekwensi dari
kewajiban yang dijalaninya. Artinya hak
akana muncul setelah seseorang menjalankan kewajiban. Memfokuskan diri pada hak
dalam menjalankan pekerjaan hanya akan membuat seseorang kurang ikhlas dalam
menjalankan pekerjaan, hanya akan membuat seseorang kurang konsentrasi dalam
menjalankan pekerjaan, yang pada akhirnya akan menurunkan kualitas hasil
pekerjaan. Jika seseorang sudah sampai
pada level ini, maka ia akan masuk dalam lingkaran dimana ia harus bekerja
ekstra keras lagi untuk mencapai level kesempurnaan dalam menjalankan
kewajibannya, karena harus mengkompensasi kemunduran kualitas pekerjaan yang
diberikan. Jika berhasil kembali ke level yang diinginkan, maka sebaiknya
seseorang tetap fokus pada kewajibannya. Jika tidak berhasil kembali memberikan
kualitas yang diinginkan pemberi kerja maka ia akan memasuki lingkaran dimana ia
akan sibuk dengan membela diri atas ketidakmampuannya menjalankan kewajibannya.
Salah satu defensive expression yang diungkapkan adalah tentang haknya. Sikap yang akan muncul adalah mempertanyakan
haknya dari segala lini, menghabiskan energinya untuk menyampaikan beriita
buruk tentang ketidakpuasannya terhadap majikannya.
Berhentilah
mempertanyakan hak kepada perusahaan anda, tanyakan apa yang sudah diperbuat
untuk perusahaan. Jika memang dirasakan kurang diperlakukan dengan adil,
lakukan tuntutan dengan cara dan prosedur yang benar dengan tetap tidak
meninggalkan kewajiban. Selagi seseorang masih merupakan karyawan atau staf,
atau anak buah, atau bahkan pimpinan sekalipun, seseorang tetap mempunyai
kewajiban yang harus dijalankan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar