Perasaan kita adalah tanggungjawab kita sendiri. Oleh karena itu, jang terlalu berharap agar orang lain harus ikut menjaga perasaan kita. Kita harus menghadapi bagaimana tekanan yang terjadi pada diri kita setiap hari, kita harus mampu menghadapi situasi apa saja yang tidak diinginkan. Kemampuan menghadapi situasi yang tidak sesuai dengan yang diharapkan harus dimiliki setiap orang. Demikian juga dengan perasaan bosan terhadap situasi tertentu. Sering kita mendengar orang berujar 'semestinya organizer mampu merancang acara tertentu agar waktu yang dilewati tidak membosankan'. Sungguh merupakan sikap yang sangat egois kalau orang selalu menuntut agar pihak lain menjaga menjaga perasaannya supaya tidak bosan.
Perasaan bosan muncul karena seseorang tidak mampu menghadapi apa yang terjadi dan apa yang ada di sekitarnya. Kita sering melihat bagaimana orang pada musim salju memanfaatkan waktu tersebut untuk bermain ski, olah raga ice hockey justru berkembangan membentuk industri di negara yang banyak saljunya. Demikian juga kita sering mellihat bagaimana orang dengan gembiranya berselancar di atas ombak laut yang akan memecah. Mereka semua bertindak dan memanfaatkan keadaan yang ada di sekitarnya secara positif, tidak dengan mengeluh kedinginan, atau mengeluh kepanasan, apalagi menuntut orang lain untuk menjaga perasaan dan menjauhkan dirinya dari perasaan bosan.
Agar tidak bosan dalam situasi tertentu, seseorang dapat mencari sesuatu yang dapat menjadi perhatiannya. Di setiap situasi, pasti ada sesuatu yang dapat dilihat dan dijadikan fokus pikiran atau imajinasi. Dengan cara ini, akan banyak ide dan inspirasi yang muncul, atau paling tidak pengetahuan baru disadari. Kejelian mengubah situasi yang monoton dan membosankan menjadi situasi yang menarik dan menyenangkan harus dimiliki oleh setiap orang. Jika tidak, yang keluar hanya ekspresi mengeluh dan mengeluh yang pada akhirnya menutup hati dan mata serta pikiran sendiri, lalu berujung kelambanan, kekeliruan, kegagalan, dan ketidakproduktifan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar