Tingkat
produktivitas suatu perusahaan atau institusi juga sangat tergantung pada
bagaimana proses pengambilan keputusan yang dilakukan di setiap jenjang
otoritas yang ada di dalamnya. Setiap jenjang sudah pasti mempunyai kewenangan
yang melekat pada pimpinan unit. Kewenangan kepala unit ini harus dimanfaatkan
secara maksimal dalam kerangka pencapaian tujuan organisasi. Dalam organisasi
non profit, sering ditemukan dimana seorang kepala unit tidak berani
memanfaatkan wewenangnya, terutama keputusan yang berkaitan dengan nasib seorang bawahannya. Sering ditemukan seorang kepala unit tidak
berani bertindak atas dasar kebenaran atau atas dasar kepentingan institusi
karena harus berhadapan dengan nasib bawahannya. Dalam situasi ini sering kita lihat seorang
kepala unit hanya mampu menyampaikan persoalan kepada atasannya, dan meminta
surat resmi lagi sebagai dasar acuan baginya untuk mengambil keputusan. Padahal
aturan yang terkait dengan keputusan yang harus diambilnya sudah jelas ada dan
hanya membutuhkan nyali dan ketegasan untuk menyelesaikan persoalan yang
dihadapinya dengan bawahannya.
Seorang
pemimpin dengan tipe forwarder
seperti ini hanya mampu berlindung di bawah otoritas atasannya, tetapi tidak
mampu bertindak atas dasar tanggungjawab dan wewenang yang dimilikinya. Jika
semua keputusan yang menjadi wewenangnya senantiasa diajukan lagi ke level yang
lebih tinggi supaya mendapatkan dasar baginya untuk mengambil keputusan, maka
banyak sekali energi sistem terbuang sia-sia. Seorang pemimpin unit harus
berani bersikap tegas dalam mengambil keputusan dan tidak mengutamakan
keharmonisan semu dengan berlindung kepada autoritas lain. Yang lebih berbahaya
lagi adalah mengedepankan kebersamaan dan keharmonisan dengan menindas nilai-nilai
kebenaran untuk mendongkrak populeritas.
Pesan dari
tulisan ini adalah, setiap orang adalah pemimpin, paling tidak untuk dirinya.
Setiap orang yang menjadi pimpinan unit harus berani bertindak dan mengambil
keputusan sesuai dengan kapasitas dan tanggungjawab serta wewenangnya. Jangan
suka berlindung kepada atasan lain untuk mengmabil keputusan yang sudah jelas
menjadi tanggungjawabnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar