Tulisan ini
diakui terinspiriasi dari buku yang ditulis oleh Ken Balanchard, John Britt,
Judd Hoekstra dan Pat Zigarmi tahun 2009, diterbitkan oleh Polvera Publishing
and John Britt menyajikan cerita tentang upaya seorang detektif menuak misteri
sang pembunuh berantai terhadap perubahan. Penelusuran yang dilakukannya untuk
mencari sang pembunuh disajikan sedemikian runtut dengan penjelasan yang mudah
dipahami. Dektektif Mike McNally secara
sabar mencari siapa sebenarnya pelaku dari serentetan kasus pembunuhan berantai terhadap
perubahan yang sedang ditanganinya. Setelah melalui proses dan waktu yang panjang
serta menyeluruh, sang detektif mampu menyimpulkan beberapa tersangka pembunuh
perubahan itu, diantaranya adalah (1) kultur dan (2) komitmen.
Keduanya memang
pantas untuk dicurigai sebagai pembunuh perubahan, karena setiap kultur punya
kecenderungan untuk mempertahankan pola dan kebiasaan sendiri dalam bekerja dan
dalam menjaga zona nyaman yang dimilikinya. Sering kultur menampik perubahan
hanya karena ketidakmampuannya memahami dan mengikuti perubahan itu
sendiri. Kultur tidak mau menyesuaikan
diri dengan perubahan dan bahkan sering cenderung cenderung mati-matian membela
kenyamanannya tanpa berusaha memahami apa yang akan diberikan oleh
perubahan. Padahal sang perubahan akan
membawanya ke arah yang jauh lebih nyaman lagi.
Demikian juga
dengan komitmen. Komitmen patut dipertanyakan, karena komitmen sesungguhnya
berkaitan dengan integritasnya terhadap nilai-nilai kebenaran. Komitmen yang rendah dan cenderung pragmatis,
bahkan oportunis adalah pembunuh perubahan yang mematikan, yang menyebabkan
ekonomi biaya tinggi, dan kerugian akibat korupsi. Sebagai analogi, keterpurukan
sebuah keluarga, sebuah perusahaan dan bahkan sebuah negara dapat saja terjadi, hanya karena orang-orang
yang ada di dalamnya cenderung memiliki integritas dan komitmen yang rendah
terhadap nilai-nilai kebenaran yang semestinya dijunjung dan disebarluaskan
untuk kebaikan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar