Banyak status
di jejaring sosial yang mengekspresikan tentang ketidaksukaan dan
ketidaknyamanan mereka terhadap hujan, banjir, dan longsor. Semestinya setiap orang maklum kalau banjir dan longsor
yang kerap terjadi selama musim hujan sebenarnya merupakan cara alam untuk
memperingati manusia tentang apa yang telah diperbuat manusia terhadap
alam. Jika siklus hidrologi alam ini tidak
berjalan sebagaimana mestinya, pasti keseimbangan air dari sisi waktu dan
tempat menjadi persoalan kehidupan, dalam bentuk banjir dan longsor. Perusakan
ekosistem kawasan penangkap (catchment
areas) air hujan, yang merupakan salah satu penentu dalam siklus hidrologi,
merupakan penyebab utama terjadinya
banjir dan longsor. Perusakan ini
meghilangkan kemampuan fungsi kawasan ini untuk ‘mengatur’ distribusi air di alam.
Banjir dan
longsor juga merupakan metode alam untuk mengingatkan manusia tentang seberapa
amanah manusia dalam menjalankan fungsi dan tanggungjawab setiap individu. Setiap individu dapat bertanya pada dirinya
seberapa sering ia membuang sampah tidak pada tempatnya. Setiap individu juga
dapat bertanya seberapa korup dirinya ketika diberi amanah oleh pemerintah
untuk membuka kawasan perkebunan, untuk membuka kawasan pemukiman, untuk
membangun bendungan, untuk membangun saluran irigasi, untuk membangun jalan, membangun
turap, membangun tembok, untuk melakukan penghijauan kembali, untuk melakukan
pengawasan program pembangunan, untuk menyusun dokumen analisis dampak
lingkungan, untuk mendidik manyarakat agar lebih cerdas dalam memaknai
keberlanjutan alam ini. Jika pertanyaan
tersebut tidak untuk dijawab secara terbuka kepada orang lain, tapi cukup
berikan jawaban untuk diri sendiri. Jika jawaban yang muncul lebih condong
untuk tidak amanah, maka salahkan diri sendiri mengapa banjir dan longsor pada
musim hujan sering melanda keseharian kita.
Jadi, sebenarnya banjir dan longsor adalah cara alam untuk menunjukkan
apa yang sudah dilakukan manusia pada alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar