Memang benar, kita harus setuju
dengan ungkapan presiden ke-tiga Amerika
Serikat, Thomas Jefferson, tersebut.
Mengunjungi tempat yang baru membuat orang mendapatkan banyak hal-hal
yang baru yang akan tersimpan dalam memorinya sebagai pengalaman empipiris yang
dapat digunakan untuk berbagai menghadapi berbagai situasi di kemudian hari.
Kita semua tahu bahwa dengan mengujungi tempat-tempat yang baru memungkinkan kita
melihat betapa banyak mosaik kehidupan ini. Tidak hanya bentuk atau rupa
manusia, bahasa yang berbeda, tetapi juga perbedaan dalam hal makanan,
bangunan, cuaca, tumbuhan, hewan, tarian, lagu, dan berbagai corak ragam kehidupan
lain yang berbeda dengan apa yang kita lakukan dalam keseharian kita. Mengalami dan menjelajahi perbedaan merupakan
sebuah proses pengkayaan bagi diri kita untuk tidak bersikap cepat puas dan bangga
sendiri bagai katak dalam tempurung.
Lakukan perjalanan jika ada
kesempatan, baik perjalanan yang merupakan bagian dari pekerjaan maupun yang
merupakan perjalan untuk liburan. Menjelajahi sesuatu yang berbeda memang
merupakan pengalaman inderawi, dimana seseorang menangkap semua pesan inderawi
yang menjadi pengetahuan baru seseorang.
Seseorang akan menjadi lebih bijak, seperti kata Jefferson, perjalanan
membuat orang lebih toleran terhadap perbedaan, membuat seseorang lebih mampu
berfikir lateral. Perjalanan juga membuat seseorang menjadi lebih mensyukuri
apa yang ia miliki. Perjalanan juga membuat seseorang menjadi lebih mampu
melihat kekurangan dirinya. Tidak ada
perjalanan yang sia-sia. Kalaupun ada yang pernah berkesimpulan seperti itu,
suatu saat nanti pasti akan mengetahui manfaat apa yang diperoleh dari
perjalanan yang tadi dianggap sia-sia.
Jadi, lakukan perjalanan selagi ada kesempatan. Dorong anak muda untuk mau melakukan
perjalanan jauh agar masa depannya lebih luas, masyarakatnya lebih beradab, dan
bangsanya lebih berdaya saing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar