Banyak orang tua yang kian merasakan
dilema dalam membesarkan dan mendidik anak-anaknya. Kesibukan kerja dan
tuntutan beprestasi kadang membuat orang tua menjadi galau terhadap kegiatan
anak-anaknya selama berada di luar pengawasannya. Anak-anak sekarang mau
tidak mau harus berinteraksi dengan dunia maya, internet. Ketersediaan informasi di internet memang merupakan sumber
pengetahuan yang luar biasa dan mampu membuat orang jadi pintar, tetapi ancaman
dari dunia maya juga tersedia nyata, baik berupa ancaman pornografi,
doktrinisasi, dan bahkan kejahatan lainnya. Tulisan ini hanya memberikan
beberapa kiat yang mungkin dapat bermanfaat untuk mencegah ketergantungan anak
pada pornografi di internet.
1.
Sampaikan secara gamblang kepada anak tentang
kemungkinan dan potensi yang akan terjadi sebagai akibat berinteraksi dengan
internet. Gunakan kata-kata yang dapat mengerti. Jangan menyampaikan hal-hal
yang bersifat menakut-nakuti, apalagi takhayul. Gunakan fakta ilmiah tentang
dampak buruk bagi perkembangan emosi, jiwa, serta akibat sosial jika anak
menjadi rusak karena salah memanfaatkan teknologi internet. Gambarkan juga dampak
yang akan terjadi pada diri anak jika kecanduan pornografi. Katakan kepada anak
bahwa pornografi membuat anak menjadi malas, sehingga menurunkan prestasi
belajar. Prestasi belajar menurun akan mempengaruhi keberhasilan sekolah dan
kuliahnya. Sampaikan bahwa jika tidak sukses dalam seekolah dan kuliah, dan
kecanduan pornografi, hampir dapat pasti mereka akan sulit mendapatkan
pekerjaan, mereka akan sulit hidup karena tidak punya uang. Tidak hanya itu, sampaikan
juga bahwa kalau berinteraksi dengan pornografi dapat berujung di penjara. Sampaikan
juga kemungkinan ada orang yang akan membuat mereka menjadi tergantung secara
emosi lalu mengikuti semua skenario jahat dari orang yang tak dikenal tersebut.
2. Lebih baik punya akses internet di rumah, dari
pada membiarkan anak mengakses internet dari gadgetnya, atau memberikan waktu
tertentu ke warnet. Akses internet di rumah harus dibuat seterbuka mungkin,
dimana kita dapat melihatnya dengan mudah. Tidak perlu meng-upgrade kemampuan jelajah komputer sesuai
dengan kebutuhan anak untuk bermain games
dan mencari informasi yang bermanfaat. Yang
penting, akses ada di rumah, tetapi tidak membuat anak sangat nyaman
memanfaatkannya.
3. Alihkan perhatian anak ke hal-hal yang bersifat
fisik, misalkan didorong untuk ikut olah raga yang diminatinya. Kenalkan
atlit-atlit yang berprestasi dalam bidang olah raga yang diminati anak.
Tumbuhkan semangat berprestasi sepertihalnya atlit-atlit yang terkenal
tersebut. Mengalihkan perhatian anak
secara fisik juga dapat diajak dengan mengajaknya ke pantai untuk mandi bersama, mengajaknya ke kolam
renang. Ajak anak untuk hiking singkat di sekitar
rumah, atau di taman-taman. Ajak anak-anak bersepeda cross country melintasi sawah dan perkebunan. Masih banyak lagi
pengalihan secara fisik yang dapat dilakukan.
4.
Dorong agar anak membuat kebanggaan lain yang
tidak berbasis internet, misalkan dorong ia menjadi orang yang jago ngaji, jago
debat bahasa inggris, jago scrabble. Kebanggaan
juga dapat ditumbuhkan dengan mengajak anak untuk membuat mainan secara
tradisional yang sudah semakin sulit untuk diperolehnya saat ini.
5. Dan yang paling penting adalah ciptakan
komunikasi yang baik dengan anak. Dorong agar anak menyampaikan apa yang
menjadi pertanyaan dan kegalauannya disampaikan kepada kita sebagai orang
tuanya. Jadi pendengar yang baik, bangun
kepercayaannya bahwa apa yang disampaikannya akan menjadi rahasia yang tidak
perlu diceritakan kepada tantenya, kepada nenknya, kepada sepupunya, apalagi
kepada teman-teman dan guru-gurunya. Jangan menghakimi, apalagi membodohinya,
karena dengan demikian anak akan mengenyampingkan kita sebagai tempat
mengadu. Jangan biarkan anak mencari
orang lain untuk mengadu dan berkeluh kesah. Apalagi membiarkan anak untuk
menuliskan apapun yang dirasakannya di status media sosialnya (facebook, twitter, bbm dll). Kalau ini
terjadi, kita sudah kehilangan anak sebenarnya, kita hanya membiayai dan
membesarkannya secara fisik, sementara cinta dan kasih saying, serta
kepercayaannya diberikan kepada orang lain yang bias saja seorang penjahat.
Betul banget sob harus sejak dini kita terapkan,sip artikelnya.
BalasHapusTukar link yuk gan..bagus banget isi artikelnya.
BalasHapusBenar sekali gan harus diawasin kalau perlu.
BalasHapusIde lama sih... Tapi saling mengingatkan untuk kebaikan bersama....
BalasHapus