Lebih baik aku tulis dalam bahasa yang tersirat. Tak pernah
kuceritakan kepada siapapun bahwa ketidaksediaanku adalah karena aku tidak mau
dijadikan domplengan. Masih segar dalam ingatan bagaimana kalian mencari sosok gareng,
untuk dipajang, tetapi bisa bekerja dalam mainstream yang kalian miliki dan
mampu berkontribusi untuk kebaikan kalian, untuk kebaikan bersama. Aku menolak
untuk mengambil kesempatan itu untuk memutuskan dominasi kalian di masa
mendatang. Aku memutuskan untuk mempersilakan orang lain untuk melintas karpet
merah itu. Meskipun setahun kemudian aku
berfikir bahwa sepertinya aku salah pilih orang yang kupersilakan, aku tak
menyesal dengan apa yang telah aku putuskan. Aku harus belajar untuk tidak melihat semua kepincangan dan ketidakbecusan ini. Aku harus belajar untuk dapat melupakan bagaiman semua potensi yang kumiliki semestinya dapat bermanafaat untuk memperbaiki semua kepincangan dana ketidakbecusan tersebut.
Jumat, 26 September 2014
Jumat, 05 September 2014
If You Can Dream It, You Can Do It!
“I have heard it said that the first ingredient of success is to dream a great dream.” John A. Appleman
How often do
you dream or aspire? What do you dream of? Why do people struggle to
act upon their dreams? Is it fear of failure, insecurity in their
abilities or chalk it up to wishful thinking that holds them back?
These are questions that my clients ask me all the time. In return I
offer, “Isn’t it amazing how people only dream of greatness?” I have never heard of anyone dreaming
of failure or aspiring to be unsuccessful. Failure does not play any
part in dreaming. It is the dreamer that instills failure, not the
dream. I have read of many very successful dreamers that failed
numerous times before they experienced success. The difference is that
failure was not going to end their dreams only motivate them to dream
bigger.
Langganan:
Postingan (Atom)