Tidak dapat
dipungkiri bahwa kemajuan teknologi informasi mempermudah kehidupan manusia
dalam kesehariannya. Hampir semua urusan
dan kebutuhan, apalagi informasi dan ilmu pengetahuan dapat diperoleh dengan
cepat. Tidak hanya itu, bahkan mengaksesnyapun sudah tidak menggantungkan pada
ruang dan waktu tertentu. Ironi pemanfaatan kemajuan teknologi informasi ini
juga terjadi, salah satunya, dalam bagaimana masyarakat belajar, membaca,
mendengarkan dan memahami nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kitab suci
Al-Qur’an.
Sudah menjadi
pengetahuan umum bahwa perangkat komunikasi saat ini, apakah telepon genggam, komputer
(PC, netbook dan Laptop), atau smart phone
dengan berbagai merek dagang dapat dilengkapi dengan fasilitas menyimpan
Al-Qur’an secara utuh. Bahkan berbagai
peralatan tersebut dapat digunakan untuk mengakses situs tertentu agar
seseorang dapat belajar, membaca, dan mendengarkan Al-Qur’an. Seseorang dapat dengan mudah melakukannya,
kapanpun dan dimanapun. Ruang dan waktu bukan menjadi hambatan bagi
seseorang lagi, yang penting ada kemauan untuk belajar, membaca, mendengarkan
dan memahaminya. Namun demikian, justru dengan kemudahan seperti inilah aspek
etika dan adab memperlakukan kitab suci menjadi sesuatu yang harus
dipertanyakan.