Konsumsi beras rata-rata orang Indonesia masih berkisar antara 135 - 140 kg per kapita per tahun (Kompas, 27/12/11). Tidak banyak berubah dibanding 15 tahun yang lalu (134 kg/kapita/tahun). Bayangkan jumlah beras yang harus disediakan setiap tahun untuk memberi makan 220 juta manusia Indonesia !. Swasembada memang tidak mungkin. Apapun teknologi yang digunakan, kalau kebijakan kita terhadap pembangunan pertanian masih seperti sekarang ini. Lihat saja berapa kecilnya subsidi pemerintah terhadap pupuk dan sarana produksi lainnya. Kalaupun ada, sering kita dengar disalahgunakan oleh pihak-pihak yang lebih kuat dari petani.
Belum lagi persoalan tengkulak. Apalagi kalau kita cerita tentang pengaturan atau pengendalaian harga jual beras. Mana ada petani yang mau sukarela menanam padi untuk mensukseskan program swasembada kita. Ingin maju, petani harus dilindungi. Kebijakan harus berpihak.Belum lagi konversi lahan subur menjadi kawasan industri dan pemukiman.
Peningkatan daya beli beras masyarakat jauh lebih realistis untuk dijalani. Nggak perlu sibuk ngurusin produksi di lahan pertanian, yang penting masyarakat mampu membeli beras sesuai kebutuhan mereka. Kalau mau lebih sedikit kerja lagi, dorong diversivikasi pangan untuk menggunakan karbohidrat berbasis pangan lokal, seperti ketela, ubi jalar, gadung atau tanaman apa sajalah yang merupakan tanaman asli Indonesia. Bukannya tergantung pada terigu atau karbohidrat impor lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar