Ramadhan membawa berkah. Hal itu sudah dijanjikan sepenuhnya oleh Yang Maha Kuasa, Allah SWT. Setiap muslim tahu hal tersebut. Keunggulan kelebihan bulan ini dibandingkan dengan bulan-bulan lainya dalam satu tahun sudah terjamin penuh oleh Yang Maha Kuasa. Lalu mengapa masih banyak kita yang tidak memanfaatkan kesempatan ini? Kesempatan untuk melipatgandakan amal shaleh kita. Kenapa masih banyak kita yang masih terus menjalani kekurangan kita, tanpa mau bergerak untuk merubah dan memperbaiki kekurangan kita?.
Berpuasa di bulan ramadhan tidak semata-mata menahan lapar, haus dan nafsu belaka. Berpuasa tidak hanya memberikan kesempatan kepada tubuh kita untuk merenovasi atau merevitalisasi sistim fisiologis dan biologis tubuh kita, Berpuasa jauh dari sekedar hal itu. Tidak hanya karena semata-mata memenuhi kewajiban kita kepada Allah SWT, tetapi kesempatan merubah jiwa dan hati kotor, jiwa dan hati yang kita miliki. Kita mesti mampu menjadi insan yang lebih baik setelah berpuasa di bulan ramadhan kita jalani. Jangan kembali ke tabi'at semula. Menjadi lebih baik ! itulah tantangannya. Pelajaran selama berpuasa semestinya mampu merubah prilaku dan cara berfikir kita tentang kehidupan diri sendiri, tentang hubungan sesama manusia, tentang hubungan manusia dengan Allah SWT. Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang beruntung setelah berpuasa selama ramadhan ini, menjadi insan yang lebih baik dalam beribadah, dalam berinteraksi dengan sesama manusia, dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab kita sehari-hari. Mari kita mulai dari diri sendiri untuk berubah menjadi yang lebih baik, lalu perlebar kebaikan tersebut pada orang di sekitar kita.
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang beruntung setelah berpuasa selama ramadhan ini, menjadi insan yang lebih baik dalam beribadah, dalam berinteraksi dengan sesama manusia, dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab kita sehari-hari. Mari kita mulai dari diri sendiri untuk berubah menjadi yang lebih baik, lalu perlebar kebaikan tersebut pada orang di sekitar kita.
BalasHapussebuah kalibmat yang bijak....
Mohon Maaf lair batin
BalasHapus