Sewaktu es em a dulu, awal tahun delapan puluhan, saya terkesan dengan pribahasa 'someone may return to the place where he was born, but he will never be able to go back to his youth'. Pribahasa ini memang mendorong saya untuk senantiasa berusaha melakukan yang terbaik dalam setiap situasi dan tanggungjawab yang ada. Sabar, bukan 'saya'nya yang akan ditulis, :-). Tidak juga bagaimana pengaruhnya terhadap diri saya yang akan disampaikan, tetapi sekedar untuk berbagi pemahaman (yang kecil) kepada pembaca muda.
Pribahasa tersebut mengingatkan kita semua agar mampu memanfaatkan waktu dan masa muda dengan baik dan mengisi dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat. Sedikit kekeliruan yang kita lakukan di masa sekarang akan mempunyai pengaaruhnya terhadap diri kita di masa yang akan datang. Apapun yang kita lakukan semasa muda, haruslah melakukan sesuatu dengan benar, dengan integritas yang tinggi, dengan semangat yang mampu membuat bersemangat untuk memulai hari. Kalausejak perkuliahan kita sudah terlatih bekerja dengan semangat dan nilai-nilai tersebut, mudah-mudahan seperti itulah kita 25 sampai 55 tahun mendatang. Menjadi orang yang berani berpegang teguh pada nilai-nilai keagamaan, berprilaku menjunjung tinggi supremasi hukum,dan berana mengajak orang berbuat benar memang pekerjaan yang sulit untuk dilakukan. Mengajak orang keluar dari zona nyaman (zona yang mungkin diperoleh dengan cara-cara yang merendahkan martabat manusia, dengan cara melanggar supremasi hukum) memang tidak sulit. Tetapi hal tersebut harus disampaikan, agar orang lain senantiasa dapat memaknai kebenaran yang mereka yakini. Jadi, manfaatkan masa muda dengan baik dan benar, agar setelah menjadi tua nanti dapat hidup dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran dan kebaikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar