Aku tersentak dan kulihat hanya
ada satu orang penumpang lain yang ada di sekitar. Dalah hati bertanya, apa
yang telah terjadi dan kemana para penumpang lainnya. Pesawat terasa terbang
merendah dengan kecepatan yang konstan. Pintu
pesawat sudah terbuka, terlihat udara begitu cerah. Aku melihat ada satu
parasut yang tersisa, tetapi malah diambil oleh penumpang tersebut. sambil
melihat parasut di tangannya, aku berfikir apa aku memang mampu menggunakannya,
karena jujur saja aku tak tahu bagian mana yang mestinya ditarik agar parasut
dapat berkembang. Aku juga tidak tahu berapa lama setelah melompat parasut
boleh dikembangkan. aku sebenarnya bisa
menendang orang tersebut keluar dan merebut parasut tersebut. Tapi aku pkir
biarlah, karena aku memang tidak tahu bagaimana mengoperasikannya. Aku putuskan
untuk melihat keluar melalui pintu yang telah terbuka. Sambil memgang dinding
bagian dalam pesawat di dekat pintu, kakiku kujuntai keluar. Aku yakin bahwa pasti ada waktu yang tepat pada
ketinggian yang pas dimana aku akan mampu melompat untuk menyelamatkan diri
keluar dari pesawat yang akan jatuh ini.
Benar saja, tiba-tiba aku sudah melompat dan mendarat di tanah nyaris
tanpa ada hentakan sedikitpun, dan bahkan aku masih dapat melihat pesawat
tersebut terus terbang dalam kerendahan. Orang-orang yang menemuiku bertanya
apa yang terjadi. Aku bahkan tak dapat menceritakan apakah masih ada pilot di
dalam pesawat tersebut. Aku juga tidak tahu bagaimana nasib penumpang lainnya
yang telah melompat lebih dahulu dan tega membiarkan aku tertidur. Juga nasib
para awak pesawat yang semestinya membangunkanku untuk memberitahu bahwa
pesawat dalam keadaan bahaya. Bahkan
sampai terbangun dari tidurkupun, akau tetap tidak mampu mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan
dalam mimpiku tadi.
Ternyata dalam mimpipun, ketenangan menghadapi tekanan, kejujuran pada ketidakmampuan diri sendiri, keikhlasan membiarkan orang lain mengambil sesuatu yang menurutnya lebih cocok untukdirinya, dan keyakinan bahwa kita dapat melakukan sesuatu dengan baik ternyata berbuah kebaikan untuk diri sendiri. Saya sangat yakin dalam kehidupan sehari-hari, ke-empat hal tersebut merupakan elemen yang sangat diperlukan untuk mampu merasakan apa yang disebutkan kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar