Impact Five Limited

Translate

Rabu, 30 April 2014

Jangan Ragu Melakukan Yang Benar


Terlalu sering dijumpai dalam keseharian kita situasi dimana kita berusaha melakukan yang benar, tapi lalu kita merasa aneh sendiri, dan bahkan merasa ‘bodoh’ dan ‘tak berdaya’ oleh tindakan orang lain yang jelas-jelas kelitu dan salah. Sebut saja budaya berlalulintas masyarakata kita. Di lampu lalu lintas, misalnya, ketika kita akan melambatkan laju kendaraan karena lampu sudah menguning, tetapi orang dari belakang kita justru memacu kendaraannya dan melewati kita dengan sumpah serapahnya. Siapa yang salah? Lampu kuning semestinya nginjak rem, bukannya nginjak gas lho !. Belum lagi ada pesepeda motor yang dengan entengnya menyerobot lampu merah, melaju dengan tanpa bersalah. Nggak pake helm lagi! Bawa anak kecil lagi ! Benar-benar tak berdaya dibuatnya.  


Prilaku seperti itu terjadi dalam banyak aspek kehidupan masyarakat kita. Soal antrian saja. Benar-benar menjengkelkan!. Layanan publik di rumah sakit umum daerah misalnya, tak kalah parahnya. Pegawainya hanya sibuk mengurusi dan melayani kepentingan keluarganya, tetangganya, ataupun kenalannya. Sungguh masih banyak kejadian dimana tindakan yang benar menjadi kabur, menjadi aneh, dan lalu menjadi salah. Kejadian seperti ini tidak hanya terjadi di jalanan, di kompleks, tapi juga terjadi di lembaga layanan pemerintah. Semua orang berlomba-lomba untuk mencari keuntungan, mencari selamat sendiri, mememnuhi kepentingan pribadi dengan cara-cara yang tidak terpuji, dan bahkan merugikan orang lain, serta yang lebih parah mengaburkan kebenaran menjadi sesuatu yang salah. Benar juga kata orang bijak, kekeliruan/kesalahan yang dilakukan berulang kali dan terus menerus, lama kelamaan akan menjadi kebenaran.

Seseorang tidak harus ikut melakukan sesuatu yang salah dan keliru hanya karena kebanyakan orang lain melakukan kekeliruan/kesalahan tersebut dengan sengaja. Menegakkan kebenaran memang susah dan butuh kesabaran, kekuatan, dan konsistensi yang  tinggi.  Mungkin kita tidak perlu lagi merisaukan kesengajaan orang dalam membuat kekeliruan/kesalahan, kalau hal itu hanya akan membuat kita merasa bodoh dan kesal. Orang-orang yang demikian pasti akan menuai apa yang sudah dilakukannya. Hukum alam sudah mengaturnya. Terus lakukan yang benar, meskipun terlihat aneh dan udik!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MoreNiche LTD