Banyak orang
tanpa disadari larut dalam logika mayoritas dalam menyikapi suatu situasi. Logika mayoritas mungkin saja benar, tetapi
tidak tertutup kemungkinan logika mayoritas kebanyakan orang di sekitar kita
juga salah. Sesuatu yang dianggap biasa,
meskipun sebenarnya salah dan bahkan tak bermoral, dan dilakukan oleh banyak
orang dapat saja dianggap sebagai sesuatu yang benar. Kecenderungan banyak
orang untuk mengikuti logika mayoritas orang di sekitarnya sebanarnya berawal
dari kurangnya pengetahuan dan kelambanan dala berfikir. Prilaku ini juga dapat
muncul karena seseorang kurang memiliki komitmen dan integritas terhadap
nilai-nilai kebenaran itu sendiri. Orang-orang yang tidak menghargai proses,
tetapi lebih mengutamakan output juga sering larut dalam logika mayoritas. Alasan lain yang dapat menyebabkan orang
larut dalam logika mayoritas yang menyesatkan kadang hanya karena takut
dikatakan berbeda dengan kebanyakan orang di sekitarnya.
Secara moral,
orang yang terjebak dalam logika mayoritas yang keliru atau bahkan menyesatkan
perlahan akan bergerak meninggalkan nilai-nilai kebenaran, perlahan-lahan akan
merendahkan harkat dan martabat manusia itu sendiri. Jika kebenaran dan
integritas sudah dibarter atau diperjualbelikan dengan kepentingan sesaat,
niscaya kesengsaraan akan menimpanya. Bayangkan jika masyarakat banyak yang
terjebak dalam logika mayoritas yang
keliru dan menyesatkan, niscaya kesengsaraan akan menimpa masyarakat
tersebut.
Untuk
melepaskan diri dari logika mayoritas yang keliru, setiap orang harus rajin
membaca, banyak mendengar dan memperhatikan, sering bertemu dengan orang-orang
yang memiliki pengalaman yang berbeda.
Hal lain yang dapat dilakukan juga adalah dengan berupaya untuk lebih
menghargai proses pencapaian sesuatu daripada apa yang sudah dicapai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar