Seorang pecundang sangat suka melakukan fait accompli. Seolah tanpa rasa malu dan bersalah, pecundang melakukannya demi kepentingan sesaat dengan tidak memperdulikan perasaan orang yang di-fait accompli. Semakin sering dilakukannya, semakin banyak orang yang malas berurusan dengannya. Semakin tertutuplah rezeki dan kesempatan untuk mendapatkan yang lebih baik. Kebiasaan mem-fait accompli orang lain merupakan milik kaum ambisius, egois dan tentu saja seorang pecundang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar