Sulit membayangkan kalau kita suatu saat nanti harus antrian di warung atau di depot untuk membeli garam penyedap bahan masakan kita.Tapi hal itu bukan tidak mungkin untuk tidak terjadi. Bayangkan saja di negeri penghasil minyak kita harus rela dan ikhlas untuk antrian beli minyak tanah, premium, solar... dan bahkan pertamax.
Kebijakan ekonomi kita jelas, ekspor bahan baku (minyak mentah) lalu impor lagi minyak yang siap pakai. Ada tulisan yang pernah saya baca kalau minyak mentah kita hanya 20 persen saja yang diolah untuk dijadikan bahan bakar yang siap digunakan masyarakat. Contoh lain, CPO sawit kita lebih banyak diekspor, nanti produk olahannya diimpor lagi. Kebijakan impor kita memang aneh. Di Malaysia, CPO tidak boleh diekspor, yang boleh diekspor haruslah produk turunannya. Kembali ke judul tersebut. Jangan dikira hal itu tidak mungkin terjadi, karena faktanya kita memang mengimpor garam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Waspada saja, :-), tapi tak perlu menimbun garam :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar